Jumat, Februari 24, 2012

ESISTENSI MANUSIA

oke langsung aja keintinya, kita mau mbahas ni apa sih esistensi manusia? jangan dilihat dari mana ini informasi tentang esistensi manusia tapi lihat isinya penjelasannya manusia didalam al-Quran disebut dalam 3 type! --- tipe pertama yaitu al-basyaaar, annas, dan alinsan oke kita bahas satu2 yaa apa sajaa dampaknya manusia dipanggil dengan3 tipe tersebut di Alquran hehehe :D pertama, Albasyaar disini artinya bahwasannya manusia adalah mahluk jasmani, artinya memiliki (tobe continuee)

Sabtu, Februari 18, 2012

fotoku :D
jalan jalan malam :DDD
ini adalah tempat renang dekat rumah yaitu mata air umbul pajangan hehehe

Kamis, Februari 16, 2012

ini umbul pajangan
ini foto yang saya ambil ketika jalan2 kedesa sendiri, ini tempatnya di mata air umbul pajangan, tempatnya disawah-sawah, airnya jernih, ada ikannya, orang desa sering mandi disini, aku juga kok, lebih jelasnya bisa hubungi aku kalo mau tau, foto lainnya menyusul.. :)

Kamis, Februari 09, 2012

BIODATA SINGKAT Nama : Arsh Starfy Firdausy TTL : Sleman, 16 September 1993 Alamat : Jl. Tanjung no. 4 Perumnas Condong catur Depok Sleman DIY Email : arch_shinobi@yahoo.co.id No. Telp/Hp : 0274-881552/085643970535 Motto : “if there’s will there’s a way” “regret isn’t means that you did badly, regret means that you can do better” “you have the power in your hand, when you have it in your minds” Riwayat Pendidikan - TK ABA Bustanul Athfal Gempol Baru (tahun 1999-2000) - SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta (tahun 2000-2006) - MTs Muallimin muhammadiyah Yogyakarta ( tahun 2006-2009) - MA Muallimin muhammadiyah Yogyakarta (tahun 2009-2012) Riwayat Prestasi 1.Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris MUFAKAT (musabaqoh fahmi kutubuturats) tingkat Nasional, DEPAG RI, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 19-24 Juli 2011 2.Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris Pesantren Englis Debate Competition (PEDC) DEPAG RI-YASPENSI tingkat Jawa-Bali, PP Darunnajah, Jakarta, Desember 2010 3.Juara 1 Lomba Debat Bahasa Indonesia “Communication Fiesta” tingkat SMA se DIY dan Jateng, Komunikasi UMY, tanggal 21-23 Juni 2011 4.Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris, SMADA English Championship Tingkat SMA se DIY, SMAN 2 YK, pada tanggal 20-21 Maret 2011 5.Juara 1 Seleksi Kontingen DIY MUFAKAT 2011, Tingkat DIY , KEMENAG DIY< pada tanggal 16 Mei 2011 6.Juara 3 Lomba Debat Bahasa Inggris, GESTURE (Geography Student Creativity Week) tingka SMA sederajat Se-DIY, Fak. Geografi UGM tanggal 13-14 November 2010 7.Juara 3 lomba Mewarnai Tong Sampah , Pekan Kemah JUMBARA, PMI DIY Tingkat SMA se DIY 8.Juara 1 Kelas D Muallimin Fighting Championship, Tapak Suci Unit 009, Madrasah Muallimin pada tanggal 30 April-14 Mei 2010 9.2 Desain Buku terbeli saat Magang di Pustaka Pelajar, program Magang Santri KEMENAG RI Riwayat Organisasi 1.Wakil Pemimpin Umum Lembaga Pers Muallimin SINAR periode jabatan 2009/2010 2.Pemimpin Umum Lembaga Pers Muallimin SINAR periode Jabatan 2010/2011 3.Staff Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madrasah Muallimin Muh Yk periode jabatan 2009/2010 4.Staff Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madrasah Muallimin Muh Yk periode jabatan 2010/2011 5.Member of English Debating Society of Muallimin (EDSM) period 2009-2011 6.KompasMUDA batch 3 Yogyakarta 7.Owner ASF Design online Aktivitas Dan Seminar 1.KompasMuda 4th Anniversary di Istora Senayan, Jakarta , pada tanggal 25 - 27 Februari 2011 2.Seminar Fotografi Jurnalistik Kompas,Kompaskampus, pada tanggal 31 juli 2010 di Univ. Muhammadiyah Yogyakarta 3.Tim jurnalistik Kolom Kompas MUDA yang dimuat pada harian kompas pada tanggal 29 April 2011 4.Magang Santri, DEPAG DIY, selama 2 Minggu di Percetakan Pustaka Pelajar, Celeban Yogyakarta 5.JOYPEC (jogja youth Press Competition) Lomba Mading fak. MIPA UGM pada tanggal 16-17 Oktober 2010 6.Olimpiade Matematika, Fisika, Kimia STTN BATAN antar SMA-seDIY pada tanggal 11 Oktober 2010 7.D’Comfair (Delayouta Competition Fair) 2010, English Debate Competition, tingkat SMA seDIY- Jateng, SMAN 8 Yk 8.Internasional Relation English Competition (IREC) tingkat SMA se Jawa-Bali English Debate Comp. Fak. Hubungan Internasional UGM 9.SMAPA Debate Competition (SMADECO 2010) Tingkat SMA se DIY SMAN 1 Pakem, Sleman, DIY tanggal 26 April 2010 10.Puspanegara Speech and Debating Championship 2010, SMAN 5 yk pada tanggal 20-21 Februari 2011 11.Mubaligh Hijrah 10-31 Agustus 2011 (29 Sya’ban-21 Ramadhan 1431 H) Galur, Kulon Progo, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pandowan 12.Lolos Kenaikan tingkat “Siswa 3” Perguruan Beladiri Tapak Suci 13.Taruna Melati 1 Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Muallimin Yk 14.Seminar jurnalistik Santri Se-DIY, DEPAG DIY, pada tanggal 23 oktober 2010 15.Seminar “Fisika Itu Asyik” PR IPM Muallimin Yk 16.Talkshow “Triks Menulis Jitu” FH UII, 21 Februari 2010 17.Workshop Kepenulisan Pelajar se-DIY bersama TERE LIYE PR IPM Muallimin, 29 Mei 2011 18.Seminar Nasional Entrepreneurship “Meraih Sukses Ala Bob Sadino” oleh Bob Sadino, di UMS Solo pada 8 Desember 2011 19.School Go To Psichology, LM Fak. Psikologi UGM pada 13 November 2011 20.One Day With Cisco, di Univ. Muhammadiyah Yogyakarta pada 16-12-2011 21.Media Center Muktamar Setengah Abad Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bantul, Juni 2010 22.Juri lombaDebat Tsanawiyah milad SKM ke-87, Madrasah Muallimin Muh yk

Kamis, Januari 26, 2012

siang ini panas banget, tapi aku sempetin deh ke rental ngenet sama ndesain poster angkatanku, sebenarnya sihh malesss bangett, tapi yaa gimana lagi untuk angkatan aku masih utang buat mbuatin poster, sama film dokumenter perpisahah\n, waaah sebenarnya sih ya susaaaaaah banget, jujur aja aku kan gak pernah buat fil sebelumnya, tapi yaa gimana yaaa, gak enak aja, analagi pelajaran banyak yang belum mudeng lagi, gak lebih dari 80 hari lagi bakal jian nasional lgi, mikirin mau kuliah dimana, mikirin biaya kuliah, mikirin belajar juga deh, jujur aja sih kenapa b\mikir belajar aja aku sampe beban berat, soalnya nih ya pas kelas 5 aku tu sibuuuk banget, laff banget lah sama yang namanya kegiatan dan pelajaran tu gak fokus jadi ketetran gitu yaaaaa.... grrr. saat ini aku dirental deket asrama, maklumlah anak asrama, gak bawa laptop yaa rentalpun jadi... hehh tau gak pas aku ngerjain poster malah hangg nih! eh buseset belum tak savee .. ya Alllahhh gimana ni. pusing. rasanya pengen pulang ja kerumah tidur. mkan yang enk2. males2. wah tapi GAK BOLEH! aku selalu inget pesen mamahku yaitu: anak muda gak boleh males, gak boleh pututs asa, yang tua aja gak boleh putus asa apalagi yang mua! nah itu quotes dari mamahku tercinta. yaa. sekian deh cuman curcol aja kok. (",)

Kamis, Desember 29, 2011

Pemanfaatan Teknologi Sebagai Media untuk Melestarikan Budaya dan Nilai Luhur Bangsa Indonesia

Hal pertama yang saya pikirkan saat melihat tema diatas adalah teman kamar saya, namanya burhan, dia adalah salah seorang peserta OPSI 2011 di Jakarta kemarin, tentu bukan orangnya yang menginspirasi saya dalam menulis essai ini, tapi penelitiannya yang bahkan akan dia bawa dalam acara pemeran penelitian di Belanda 3 bulan lagi. Penelitian itu berjudul: “SAMAN DANCE REVOLUTION, sebuah game interaktif khas Indonesia” yaitu sebuah game dilengkapi sensor warna dari webcam sehingga player akan belajar sekaligus mempraktik Tari Saman khas Aceh di depan komputernya sendiri. Hal tersebut adalah bentuk kongkrit melestarikan budaya melalui sebuah teknologi, karena melestarikan disini berarti kita mempraktekan kembali apa-apa yang telah diajarkan leluhur kita berupa budaya, tentunya dengan cara dan kreativitas kita sendiri melalui teknologi yang pesat berkembang saat ini, sehingga dampak buruk teknologi dapat dikurangi dengan menjaga budaya dan nilai luhur sebagai pengendali atas pemanfaatan teknologi tersebut agar menuju jalan yang benar. Apa dampak Buruk Teknologi? Bagaikan seorang manusia berjalan tanpa mata maka jalannya tidak akan sampai pada tujuan yang sebenarnya. Sebuah teknologi adalah sebuah kaki tersebut bagi manusia, tapi tanpa ada mata untuk melihat atau pemahaman akan tujuan teknologi, alih-alih teknologi digunakan untuk sesuatu yang bertentangan dengan nilai luhur dan akhirnya teknologi tidak sesuai pada tujuan yang sebenarnya, seperti contoh, pelajar mencontek melalui sms, merusak jaringan sebagai cracker, bersifat unsociable karena kecanduan blackberry, sehingga terisolasi oleh dunia mayanya sendiri dan lain sebagainya. Bagi saya, menggabungkan Teknologi Maju dan Budaya Luhur sangat diwajibkan bagi para remaja dan Pemuda, Budaya adalah suatu cara hidup berkembang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (wikipedia.com), sehingga didalamnya terdapat berbagai macam cara memahami hidup dengan baik, oleh karenanya hal ini merupakan bentuk pelestarian sejak dini bagi anak cucu pada masa yang akan datang. Maka mulailah saat ini untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembantu dalam hal-hal yang luhur dan juga tentunya mempertahankan budaya seni yang sangat banyak di Indonesia ini, karena semua telah terbukti jika kita tidak segera kreatif melestarikannya maka, Lagu Rasa Sayang-sayange dari Maluku, Lagu Injit-injit Semut dari Jambi, Lagu Kakak Tua dari Maluku, Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur, Tari Piring dari Sumatera Barat, Alat Musik Gamelan dari Jawa, Rendang dari Sumetera Barat, Motif Batik Parang dari Yogyakarta, telah diklaim oleh Pemerintah tatangga, yaitu Malaysia. Begitu juga Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan yang telah dipatenkan oleh perusahaan Jepang serta Tempe makanan khas Indonesia yang diklaim oleh WN Jepang . Sangat miris sekali. Pada dasarnya, sebuah Teknologi tidak dapat dipungkiri akan terus berkembang sampai dimana manusia merasa puas atas sebuah pencapain teknologi. tetapi sejarah menunjukan manusia tidak pernah merasa puas akan sebuah mencapaian iptek, Sehingga pesatnya perkembangan teknologi akan terus terjadi, coba bayangkan apa yang bakal terjadi 40 tahun kedepan wahai kawanku para pemuda? Maka, siapkah anda membuat bentuk kongkrit pemanfaatan teknologi sebagai pelestari nilai luhur? Tidak hanya berbicara dan terus membuat essai. Arsh Starfy, 29 Desember 2011.

Kamis, Desember 01, 2011

encouragement! "beda sekolah di indonesia sama diluar"

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat.

“Maaf… Bapak dari mana?”

“Dari Indonesia,” jawab saya. Dia pun tersenyum.

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya.
Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun
tetap simpatik itu.

“Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,” lanjutnya.

“Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!”

Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya.

Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement.

Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut.

“Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna),tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat.

Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya,dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun.

Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

3 Menit saja

Jangan bersikap tawadhu dan rendah hati
‘bila kerendahhatianmu jadi alasan
untuk mundur dari kompetisi
Jangan pernah ingin mengalah
bila hanya
kamuflase untuk bersembunyi
dari kelemahan jiwamu

Bumi ini gelora api yg berkobar
dan debu yg berserak
mendekatlah pada api spirit
nyalakan hati yg lemah
penuhilah kalbumu dg kemarahan
marah karena malas
marah karena tak pernah dewasa
marah karena lemah hati
marah karena tidak marah
melihat kemajuan
sedang kita selalu dalam kemunduran

Menjauhlah dari debu yg berserak
karena debu tak pernah ciptakan sejarah
karena debu adalah sampah
yg selalu diinjak-injak waktu
Tawadhulah di saat kemenangan
karena saat itu
kau bagai sedang berdiri
di antara gunung dan ngarai
terus naik ke puncak berikutnya
atau meluncur ke ngarai yg terjal

Menangislah di saat kalah
karena air matamu akan jadi saksi
bahwa dirimu tak menghendaki kekalahan itu
bahwa dirimu tak ingin jadi serpihan arang
bahwa dirimu juga memimpikan gelora api kemenangan
bahwa dirimu ingin sekali ‘bertobat’
bertobat untuk tidak lagi berkubang
dalam lumpur kemalasan
dalam genangan perilaku tiada guna
dalam lilitan kelemahan jiwa

Pemuda itu cahaya
dan api yg menyala
yg dapat menerangi kegelapan
asa dan harapan
Pemuda itu pelopor
pembawa obor masa depan
penggerak nurani tua yg gersang

Pemuda itu Enerjik
dinamis
gelisah
selalu bergeliat
tak sabar akan waktu yg lambat
marah pada kondisi stagnan
yg tak berubah
karena perubahan bukti harapan
karena kemajuan tanda kedinamisan
karena kediaman adalah kematian
walau jasad bergerak
walau jantung berdegup
tapi jiwamu mati
dan liang kuburmu
adalah dirimu sendiri